Home » » 7 Tempat yang Menjadi Simbol Kota Ngawi

7 Tempat yang Menjadi Simbol Kota Ngawi

Written By Anonim on Sabtu, 03 Maret 2012 | 11.04

Ngawi, adalah sebuah kota kecil yang terletak di sebelah barat Propinsi Jawa Timur. Ngawi berasal dari kata 'awi' atau bambu yang kemudian mendapat sengau 'ng' sehingga menjadi kata Ngawi. Kenapa harus bambu? Bambu tentu mengingatkan kita akan bamboo runcing yang dipakai pejuang jaman dulu melawan penjajah, selain itu bambu dalam Karya Sastra yang indah juga mampu menimbulkan inspirasi pengandaian yang menggetarkan jiwa.


Beberapa Tempat di Ngawi
Setelah tahu bahwa nama Ngawi memiliki makna yang begitu dalam, mari kita lihat 7 tempat yang menjadi simbol Ngawi.


1. Waduk Pondok
Waduk Pondok
Waduk Pondok merupakan salah satu obyek yang indah dan masih alami. Dengan luas sekitar 2596 Ha, mampu menampung air sampai dengan 29.000.000 m3, membuat Waduk Pondok seperti hamparan air yang menyerupai danau dengan latar belakang hutan daerah perbukitan. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Waduk Pondok juga merupakan surga bagi para pemancing. Disana banyak ditemukan berbagai jenis ikan seperti Tombro, Tawes, Nila, Bnadeng, Patin, Udang dll.Sebuah pemandangan yang menarik apabila malam menjelang di Waduk Pondok. Disamping itu secara berkala diWaduk Pondok disenggarakan lomba mancing yang banyak dinikmati oleh para pemancing. Yang lebih menarik dari obyek wisata ini adalah dilestarikannya sebuah upacara adat yang oleh masyarakat disebut "Nyadran/Keduk Beji Waduk Pondok" yang biasanya dilaksanakan setiap bulan Syuro. Waduk Pondok sendiri mempunyai suatu legenda, dimana nama Pondok bermula dari banyaknya pondok - pondok yang dibangun oleh peziarah disekitar sumber mata air untuk melakukan ngalap berkah atau tirakatan.

2. Benteng Van Den Bosch / Benteng Pendem
Benteng Pendem
Benteng ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1839-1845 dengan nama Fort Van den Bosch. Terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Dulu benteng ini merupakan saksi sejarah terjadinya pertempuran antara pasukan Diponegoro dan tentara Belanda di Ngawi selama berkobarnya perang Jawa atau perang Diponegoro tahun 1825-1830.


3. Srigati
Srigati
Dulu seorang prabu yang bernama Brawijaya meletakkan pakaian ke-Prabon-nya di bawah sebuah pohon di Srigati setelah pergi karena tidak mau memeluk Islam. Nah, tempat inilah yang kemudian dijadikan tempat keramat dan dibuatkan cungkup yang berkelambu. Setiap malam ketika purnama pada bulan Syura, diadakan upacara adat pengganti Lengse (kelambu). Peristiwa ini selalu ramai akan pengunjung dari berbagai penjuru dan pelosok. Aura mistis Srigati yang diembel-embeli Alas Ketonggo seolah menjadi magnet tersendiri dan tempat itu menjadi sebuah tempat kaul/nadhar. Hingga kini pakaian prabu Brawijaya V masih utuh dan dalam keadaan bagus tanpa cacat dan cela berkat lumuran cairan kayu cendana.


4. Jamus
Jamus
Jamus adalah salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi. Ternyata tak hanya panorama kebun teh nan hijau saja yang ada di sini. Masih banyak beberapa fasilitas hiburan yang cukup untuk menenangkan pikiran, seperti: Obyek Agrowisata, Grojogan Songo Tuk Pakel, Bumi Perkemahan Katilidaman, Kincir Air Pembangkit Tenaga Listrik Peninggalan Belanda, panorama Gardupolo, Kolam Renang Anak-Anak "Sumber Lanang", dan Grojogan Kedung Putri.


5. Museum Trinil
Museum Trinil
Museum Trinil berada di Jalan Raya Solo-Surabaya, Pedukuhan Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar ini bisa menjadi obyek wisata belajar yang menyenangkan. Situs museum Trinil ini dalam penelitian merupakan salah satu tempat hunian kehidupan purba pada zaman Pleistosen Tengah, kurang lebih 1,5 juta tahun yang lalu. Situs ini amat penting sebab selain ditemukan data manusia purba juga menyimpan bukti konkrit tentang lingkungannya, baik flora maupun faunanya.


6. Monumen Suryo
Monumen Suryo
Monumen Suryo ini berdiri di sebuah hutan jati yang dibangun untuk menghormati Gubernur pertama Jawa Timur, Mr. Soerjo. Dia tewas dalam kerusuhan komunis pada tahun 1948. Seperti resor wisata alam lainnya, resor ekowisata ini juga menawarkan panorama alam yang mengatur terhadap jati mahoni padat dan kehutanan. Selain untuk mengenang, tempat ini juga didirikan untuk menandai 23 jenis tanaman langka yang dilindungi oleh hukum, seperti: sawo kecik, citradora, cendana sonokeling, dan lain2. Ada juga banyak jenis burung yang telah dibesarkan seperti: Perkutut, Podang, Jalak, dan Bekisar.

7. Alas Ketonggo
Alas Ketonggo
Budaya Jawa menyimpan dan menyelinapkan tabir-tabir misteri sebagai inspirasi spirit dan mental yang berwujud sanepan dengan makna yang tersirat, bukan tersurat bagi generasi-nya, agar tidak lengkang oleh perkembangan jaman. Alas Ketonggo sebagai satu contoh tempat yang menyimpan legenda dan mitos di dalam angan-angan dan impian di dalam pikiran, perasaan dan budi. Ada banyak masyarakat yang hanyut pengertian dan pengetahuannya untuk meyakini dan mempercayai Alas Ketonggo dengan makna tersurat atau lahiriah. Hingga tidak tanggung-tanggung secara mentah menjadikan Alas Ketonggo sebagai ajang pencarian inspirasi demi perkembangan mental dan spiritnya.

Setidaknya itulah 7 tempat yang ada di Kota Ngawi yang bisa saya suguhkan kepada pembaca.
Salam.

Sumber: Majalah Artesis Smasa Ngawi
Share this article :

1 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. matzzrockholic - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger